Tamer Badr

Kitab Karakteristik Gembala dan Kawanannya

Mesir60.00

Kategori:

Deskripsi

Pengantar buku Karakteristik Gembala dan Kawanannya

Islam telah menetapkan pendekatan yang jelas dan komprehensif terhadap hubungan antara penguasa dan rakyatnya. Para ulama telah membahas hubungan ini dalam buku-buku tentang politik Islam, termasuk tugas dan hak masing-masing pihak, yang menunjukkan bahwa Islam memiliki sistemnya sendiri sebagai cara hidup. Dari perspektif politik, mengenai hubungan antara penguasa dan rakyatnya, sejarah Islam tidak mengenal sistem pemerintahan Islam yang spesifik. Islam, hukum ilahi terakhir, tidak menetapkan sistem khusus untuk diberlakukan kepada umat Islam di semua zaman dan tempat. Sebaliknya, Islam menetapkan prinsip-prinsip umum yang cocok untuk semua zaman dan tempat, tanpa menyelidiki detail, metode, dan hal-hal khusus yang, pada dasarnya, berkembang dan berubah seiring dengan perubahan keadaan waktu dan tempat, sehingga setiap bangsa dapat mempertimbangkan apa yang sesuai dengan keadaannya dan apa yang dibutuhkan kepentingannya.

Oleh karena itu, terkait teori negara, Islam tidak menetapkan sistem politik yang tidak dapat diubah atau diubah, juga tidak mendalami detail-detail yang memiliki nilai-nilai absolut dan final. Sebaliknya, Islam hanya menetapkan prinsip-prinsip umum dan aturan-aturan komprehensif yang menjadi dasar teori ini. Teori negara Islam (berkaitan dengan detail dan hal-hal khusus), seperti semua teori politik Islam lainnya, dapat berubah, diubah, dan ditambah. Rumusannya tidak final maupun absolut, dan tidak pula kaku. Islam memperbolehkan pengembangan dan modifikasi teori-teori politik, yang telah diupayakan oleh para cendekiawan Muslim untuk dirumuskan sesuai dengan tuntutan zaman, kondisi waktu, dan tempat.

Tidak ada celah sama sekali antara berbicara tentang Islam dan negara sipil, atau tentang Islam dan kewarganegaraan, atau tentang Islam dan kebebasan berpendapat dan berkeyakinan. Mereka yang berasumsi adanya perpecahan antara Islam dan semua gagasan modern ini sendiri tidak memahami hakikat Islam yang sebenarnya, mereka juga tidak membaca sejarah Nabi (saw) dan para sahabat beliau yang mulia (radhiyallahu 'anhu) dengan benar dan adil. Inilah sebabnya mengapa negara dalam Islam memiliki ciri khasnya sendiri, sebagaimana sistem pemerintahan dalam Islam memiliki fondasinya sendiri: pengabdian kepada Allah, keadilan, musyawarah dan kewajibannya, kesetaraan, ketaatan kepada penguasa, kewajiban menasihati penguasa, tanggung jawab penguasa atau pemimpin dan ketundukannya pada pengawasan peradilan dan negara, kesatuan politik bangsa, jaminan hak dan kewajiban, serta kebebasan. Fondasi-fondasi ini mewakili inti sistem Islam dan fondasi yang paling mencerminkan keunikannya. Saya telah berusaha, sebisa mungkin, untuk membahas hal ini dalam buku saya.

Akhirnya, saya mohon kepada Allah SWT, semoga Allah SWT menjadikan karya saya ini ikhlas karena-Nya, memberikan pahala atas setiap kata yang saya tulis, menjadikannya sebagai timbangan amal ibadah saya, dan memberikan pahala kepada saudara-saudara saya yang telah membantu dengan segala daya upayanya sehingga buku ini dapat selesai.

Maha Suci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu. Doa terakhir kami adalah: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Orang miskin yang membutuhkan ampunan dan pengampunan Tuhannya

Tamer Badr

Minggu, 3 Rajab 1440 H

10 Maret 2019

Tinggalkan Balasan

id_IDID