Muhammad Ali

 

6 Juni 2013 

Muhammad Ali

Kampanye Prancis melawan Mesir dimulai pada tahun 1798 di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte, tetapi mereka tidak dapat menguasai seluruh negeri, karena Mesir Hulu masih berada di bawah kendali Mamluk.

Meskipun kampanye Prancis berlangsung tidak lebih dari tiga tahun, dengan Prancis meninggalkan Mesir pada tahun 1801 sebagai akibat dari perlawanan sengit Mesir, kampanye tersebut berdampak signifikan terhadap sejarah Mesir modern, karena menarik perhatian Eropa terhadap pentingnya lokasi Mesir, yang meningkatkan minat mereka untuk merebutnya, terutama Inggris.

Pada tahun 1805, Muhammad Ali menjadi penguasa Mesir di bawah Kekhalifahan Utsmaniyah. Sebagai seorang prajurit Utsmaniyah keturunan Albania, Muhammad Ali adalah pemimpin yang bijaksana yang secara bertahap melenyapkan semua musuhnya hingga ia sepenuhnya menguasai negara tersebut. Ia mencaplok Hijaz ke Mesir pada tahun 1819, dan kemudian Sudan dari tahun 1820 hingga 1822.

Kemudian, ia hampir melenyapkan Kekhalifahan Utsmaniyah, tetapi terpaksa mundur di bawah tekanan Eropa. Di Mesir, Muhammad Ali mengembangkan budidaya dan manufaktur kapas. Ia mendirikan proyek-proyek industri, mengirim misi pendidikan ke luar negeri, dan menunjuk para ahli asing untuk melatih tentara Mesir. Ia juga melaksanakan proyek-proyek lain yang bertujuan untuk membuka negara bagi dunia, terutama setelah Mesir terisolasi cukup lama di bawah kekuasaan Utsmaniyah dan Mamluk pada tahun 1831.

Muhammad Ali dan putranya, Ibrahim, kemudian memimpin kampanye melawan Suriah, yang berujung pada bentrokan dengan Sultan Ottoman. Pasukan Mesir berhasil mengalahkan pasukan Turki pada tahun 1833. Mereka hampir memasuki kembali ibu kota Turki, Istanbul, ketika Rusia, Inggris, dan Prancis melindungi Sultan, memaksanya mundur. Namun, ia tetap menguasai Suriah dan Pulau Kreta. Muhammad Ali kemudian memberontak terhadap Sultan pada tahun 1839, dan mereka menghadapinya untuk ketiga kalinya, memaksanya mundur.

Muhammad Ali wafat pada tahun 1849 M setelah memastikan bahwa kekuasaan Mesir akan diwariskan kepada putra-putranya. 

id_IDID