Wasiat pendiri Kekaisaran Ottoman, Osman bin Ertugrul, kepada putranya

9 Mei 2013

Dari buku saya, Negara-negara yang Tak Pernah Lupa, saya kutip bagian ini untuk Anda, yang saya harap Anda baca dengan saksama.

Wasiat pendiri Kekaisaran Ottoman, Osman bin Ertugrul, kepada putranya

… Sang penakluk, Osman, wafat pada tahun 726 H/1325 M, dan ia mempercayakan putranya, Orhan, untuk memerintah setelahnya. Hidup Osman adalah sebuah perjuangan dan panggilan demi Tuhan. Para ulama mendampingi sang pangeran dan mengawasi perencanaan administrasi serta pelaksanaan hukum di emirat tersebut. Sejarah telah mengabadikan bagi kita wasiat Osman kepada putranya, Orhan, saat ia berada di ranjang kematiannya. Wasiat ini memiliki makna peradaban dan metodologi hukum yang kemudian diikuti oleh negara Ottoman. Utsman bersabda dalam wasiatnya: “Anakku, berhati-hatilah agar tidak disibukkan dengan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah, Tuhan semesta alam. Jika engkau menghadapi dilema dalam memerintah, maka mintalah nasihat para ulama sebagai tempat berlindung. Anakku, hormatilah orang-orang yang menaatimu, bermurah hatilah kepada para prajurit, dan jangan biarkan Setan menipumu dengan prajurit dan hartamu. Berhati-hatilah agar tidak menyimpang dari para ahli syariat. Anakku, engkau tahu bahwa tujuan kita adalah untuk menyenangkan Allah, Tuhan semesta alam, dan bahwa melalui jihad cahaya agama kita akan menyebar ke seluruh cakrawala, sehingga keridhaan Allah SWT akan terwujud. Anakku, kita bukanlah termasuk orang-orang yang… Mereka berperang karena keinginan untuk berkuasa atau untuk mengendalikan individu. Kita hidup dan mati demi Islam, dan ini, anakku, bukanlah sesuatu yang pantas bagimu.
Di dalam buku (Sejarah Politik Negara Ottoman yang Agung), Anda menemukan versi lain dari wasiat tersebut: “Ketahuilah, anakku, bahwa menyebarkan Islam, membimbing manusia kepadanya, dan menjaga kehormatan serta harta kaum Muslim adalah amanah yang harus kau pikul, dan Allah SWT akan bertanya kepadamu tentang hal itu.”
Dalam kitab (Tragedi Utsmani) kita menemukan frasa lain dari wasiat Osman kepada putranya, Orhan, yang berbunyi: “Anakku, aku akan pergi menghadap Tuhanku, dan aku bangga padamu karena engkau akan berlaku adil kepada rakyat, berjuang di jalan Allah, menyebarkan agama Islam. Anakku, aku titipkan engkau kepada para ulama bangsa, peliharalah mereka secara teratur, hormati mereka, dan ikuti nasihat mereka, karena mereka hanya memerintahkan kebaikan. Anakku, berhati-hatilah dalam melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT, dan jika ada sesuatu yang sulit bagimu, mintalah kepada para ulama, karena mereka akan membimbingmu kepada kebaikan. Ketahuilah, anakku, bahwa satu-satunya jalan kita di dunia ini adalah jalan Allah, dan bahwa satu-satunya tujuan kita adalah menyebarkan agama Allah, dan bahwa kita bukanlah pencari ketenaran atau dunia.”
Dalam (Sejarah Utsman Bergambar) terdapat frasa lain dari wasiat Utsman yang berbunyi: “Wasiatku kepada putra-putra dan sahabatku, lestarikanlah keagungan agama Islam yang mulia dengan melanjutkan jihad di jalan Allah. Kibarkanlah panji-panji Islam yang mulia dengan jihad yang paling sempurna. Selalu mengabdi kepada Islam, karena Allah SWT telah menggunakan hamba yang lemah sepertiku untuk menaklukkan berbagai negara. Pergilah dengan syariat tauhid ke negeri-negeri terjauh dengan jihadmu di jalan Allah. Siapa pun dari garis keturunanku yang menyimpang dari kebenaran dan keadilan akan dijauhkan dari syafaat Rasulullah di Hari Kiamat. Anakku, tak seorang pun di dunia ini yang lehernya tak tunduk pada kematian. Akhirku telah dekat dengan perintah Allah SWT. Aku serahkan keadaan ini kepadamu dan kupercayakan engkau kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bersikaplah adil dalam segala urusanmu.”
Perintah ini merupakan metode yang diikuti oleh Kesultanan Utsmani. Mereka memperhatikan ilmu pengetahuan dan lembaga-lembaga ilmiah, militer dan lembaga-lembaga militer, para ulama dan penghormatan mereka, jihad, yang membawa penaklukan hingga ke pelosok-pelosok tentara Muslim, emirat-emirat, dan peradaban.
Kita dapat mengekstrak pilar, aturan, dan fondasi yang menjadi dasar berdirinya Kekaisaran Ottoman melalui surat wasiat ini.

Mayor Tamer Badr 

id_IDID