Saya melihat Al-Mahdi setelah ia menjadi penguasa dan ia bersama beberapa ajudannya saat mereka menyambut Presiden Amerika Joe Biden. Al-Mahdi mulai menyampaikan khotbah-khotbah agama kepadanya dan mengingatkannya akan siksaan Allah SWT, tetapi Presiden Amerika selama pidato Al-Mahdi menatapnya dengan ejekan dan menunjukkan kepada Al-Mahdi kekuatan militer Amerika dan menunjukkan kepadanya gambar kapal selam nuklir Amerika terbaru, tetapi tanggapan Al-Mahdi adalah bahwa kekuatan ini tidak akan berdiri di hadapan siksaan Allah SWT dan bahwa kapal selam ini akan dihancurkan oleh siksaan dari Allah SWT sehingga itu akan menjadi tanda baginya sebelum siksaan asap, tetapi Presiden Amerika meninggalkan Al-Mahdi dan tidak peduli dengan peringatannya dan mulai mengejek pidato Al-Mahdi. Salah satu ajudan Al-Mahdi juga mengejek pidato Al-Mahdi, tetapi tanpa menunjukkan kepada Al-Mahdi sifat aslinya bahwa ia meragukan pidato Al-Mahdi, tetapi ia bersamanya.
Sebagian pidato Sang Mahdi kepada Presiden Amerika berbahasa Arab, dan sebagian lagi dalam bahasa Inggris. Sang Mahdi membacakan ayat mulia: "Betapa malangnya para hamba itu! Tidak datang kepada mereka seorang utusan, melainkan mereka mengejeknya."